Sabtu, 13 Oktober 2012

PAS SEULEMENT UN ÉTUDIANT UNIVERSITAIRE (Bukan Mahasiswa Biasa)





Kenalkah anda sekalian dengan lambang ini? Ya, ini adalah sebuah lambang dari kampus biru, yakni Universitas Gadjah Mada. Siapa yang tak bangga mengenakan jas dengan lambang UGM yang tersemat di dada kiri? Semua pasti berdecak kagum melihatnya.


Mahasiswa UGM haruslah bersyukur karena sudah diberikan kesempatan untuk bisa berkuliah di salah satu kampus terkemuka di Indonesia ini. Bahkan untuk bisa menjadi mahasiswa pun harus benar-benar disyukuri, karena menurut statistika, hanya 27% anak bangsa yang bisa mengecap pendidikan di bangku universitas. Nah, bagaimana cara mensyukurinya? Tentu mayoritas mahasiswa UGM telah membuktikannya dengan baik.
Berbagai kompetisi di bidang akademik telah dijuarai. Bahkan beberapa penghargaan bergengsi pun sudah diraih. Kurang lebih 130 prestasi (baik nasional maupun internasional) telah dicetak oleh mahasiswa UGM sepanjang tahun 2011. Soal IP? Janganlah dipertanyakan. Coba cek website ugm.ac.id yah hehe, pasti kalian tahu seberapa hebat prestasi akademik para mahasiswa kampus perjuangan ini.


Bagaimana dengan gerakan lain mahasiswa UGM? Apakah ruang lingkupnya hanya sebatas di ranah akademik saja? Tentu tidak.


Setiap tahun UGM menerjunkan 6.000 mahasiswa ke desa-desa dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat. Hal ini membuktikan bahwa mahasiswa UGM pun berkontribusi besar pada masyarakat. Lalu pada tanggal 10 November 2010 yang lalu, UGM memberangkatkan 500 mahasiswa KKN Peduli Bencana. Berdasarkan pengalaman minggu-minggu sebelumnya, pada semua desa yang didampingi relawan UGM, termasuk mahasiswa internasional, tidak ada korban jiwa.

Tiap-tiap fakultas pun memiliki agenda tersendiri untuk membuktikan bahwa mereka peduli pada masyarakat. Sebut saja fakultas farmasi. Fakultas farmasi memiliki simbiosis mutualisme dengan Desa Mitra, yang melibatkan langsung mahasiswa dengan masyarakat Desa Mitra tersebut.

Mahasiswa UGM juga tanggap terhadap kasus di dalam ranah kampusnya sendiri. Saat ada masalah dengan ’ketidakseriusan’nya panitia pemilihan rektor, 50-an mahasiswa UGM yang tergabung dalam kelompok Garpu (Gerakan Mahasiswa Peduli UGM)  langsung melancarkan aksi dengan membawa tiga keranda. Maksudnya adalah sebagai simbol matinya demokrasi yang ada di UGM. 

Oya, untuk mengakomodasi seluruh pergerakan mahasiswanya, UGM tentu punya beberapa lembaga. Keluarga Mahasiswa UGM (KM UGM)  terbagi atas kongres KM UGM, BEM KM UGM, dan SM KM.
tau kan organisasi intra UGM? Yap, namanya adalah BEM KM UGM, yang sudah berdiri dari tahun 1991. BEM KM UGM dipimpin oleh seorang presiden mahasiswa yang memiliki masa jabatan selama 1 tahun. Untuk tahun 2012 ini, presidennya adalah Giovanni Van Empel. Untuk tingkat fakultasnya, ada BEM Farmasi, BEM FEB, BEM FKH, BEM FMIPA, BEM KM FGE dan BEM KM FT. BEM KM UGM bekerja sama dengan BEM fakultas-fakultas tersebut. 
Lalu ada juga senat. Senat mahasiswa UGM (SM KM UGM) adalah lembaga sentral kemahasiswaan yang dibentuk tahun 1990. Lembaga legislatif tingkat universitas ini terdiri dari unsur Partai Mahasiswa dan Independen. Sebelumnya lembaga legislatif di KM UGM terdiri dari DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa) KM dan DPF (Dewan Perwakilan Fakultas) KM UGM. Terjadinya dualisme fungsi dan untuk memperjelas fungsi dari lembaga legislatif, maka DPM dan DPF dipersatukan di bawah nama Senat Mahasiswa KM UGM sejak kongres tahun 2012 awal tahun kemarin. 

Ada juga MWA. MWA adalah Majelis  Wali Amanat, organ pembuat keputusan tertinggi di UGM yang mewakili kepentingan Pemerintah Republik Indonesia, kepentingan masyarakat umum, dan kepentingan masyarakat UGM.
Di UGM juga ada pesta demokrasi lho, yaitu pemilihan raya (pemira) untuk memilih presiden mahasiswa, dewan perwakilan mahasiswa dan dewan perwakilan fakultas UGM.











Mau tahu beberapa gerakan BEM yang peduli dengan kampus UGM agar menuju arah yang lebih baik? Berikut cuplikannya hehe


























Mahasiswa UGM juga tanggap dengan keadaan di luar barikade kampusnya. Ketika kasus KPK dengan polri bergaung keras, segera BEM KM UGM mengajak seluruh mahasiswa UGM untuk menunjukkan kepedulian mereka dengan berkumpul di bundaran UGM pada tanggal 6 Oktober 2012 lalu. 









Lalu, kekhawatiran akan perubahan iklim yang sedang marak saat ini, mendorong civitas akademika Fakultas Geografi UGM  menyelenggarakan rangkaian acara simposium internasional pada tanggal 4-7 Mei 2012 lalu. 






Contoh lain, pada tanggal 27 Maret 2012 lalu, di tengah maraknya demontrasi menolak kenaikan harga BBM, BEM KM UGM justru menggelar aksi menolak draf Rancangan Undang-Undang Perguruan Tinggi (RUU PT). Ini membuktikan kepedulian tinggi mahasiswa UGM terhadap pendidikan.


Kedengarannya hebat ya mahasiswa UGM itu ? Yah, tapi kita tak tahu sisi lain mahasiswa UGM. Yang pasti, karena UGM adalah salah satu kampus terbaik di Indonesia, aku percaya mahasiswanya pun demikian J


Mayoritas data ini aku peroleh dari Balairung Press hehehe. Tau kan Balairung Press itu apa ? Yap, ini adalah badan penerbitan pers mahasiswa UGM. Coba baca deh… isinya keren. Balairung berani mengungkapkan aspirasinya, sekalipun itu berarti mereka membuka sisi buruk UGM. Yah, kalau tak dibuka, gimana UGM mau jadi universitas terbaik ? Sekali lagi, ini menunjukan kualitas mahasiswa UGM yang tak takut mengkritik demi membela kebenaran dan keadilan hehe


Sebagai mahasiswa baru UGM, aku sadar betul harus berbuat terbaik demi Indonesia. 

 Apalagi ketika acara penutupan PPSMB universitas, Tufik ismail berpesan ini pada seluruh maba UGM : Jangan sampai meniru generasi bobrok saat ini. Itu pesan saya bagi generasi muda,” 
dan kuharap aku bisa memenuhi pesan beliau J







Tidak ada komentar:

Posting Komentar